Fluid (Zat cair) merupakan Non-Compressible. Maka fluid dapat men-transmit power saat itu juga dalam sebuah sistem hidrolik. Sebagai contoh, minyak tanah ter-compress sekitar 1% untuk setiap 2000 psi. Oleh sebab itu minyak tanah dapat mempertahankan volumenya secara tetap di bawah tekanan tinggi. Minyak tanah adalah zat cair pokok yang digunakan dalam pengembangan kebanyakan hidrolik oil.
5 Fungsi utama dari hydraulic fluid (oil) adalah:
A. Cooling (mendinginkan)
B. Transmitting power (Meneruskan Tenaga)
C. Cleaning (Membersihkan)
D. Sealing (Menutupi)
E. Lubricating (Melumasi)
A. Cooling (mendinginkan)
Ketika sedang bekerja mengubah mekanikal energi ke hidrolik energi atau sebaliknya, hidrolik sistem akan menghasilkan panas. Keika oli bergerak melalui sistem, panas akan merambat dari komponen-komponen yang lebih hangat ke cooler (pendingin). Oil akan memberikan panas tersebut ke cooler atau reservoir yang telah di-rancang untuk menjaga suhu oli tidak melampaui nilai batas yang ditentukan.
B. Transmitting power (Meneruskan Tenaga)
Karena hydraulic fluid nilai viscositasnya tinggi, maka tidak dapat dikompres. Ketika hidrolik sistem ter-isi fluida, saat itu juga hidrolik sistem akan mengalirkan power dari satu area ke area yang lain. Tetapi kenyataannya bukan berarti tiap-tiap fluida mempunyai nilai efisiensi yang sama dalam meneruskan power, sebab tiap-tiap fluida tersebut mempunyai sifat khusus masing-masing. Pemilihan hydraulic fluid yang betul, harus disesuaikan dengan pemakaian dan kondisi operasi.
C. Cleaning (Membersihkan)
Fungsi lain dari oil adalah membersihkan. Meskipun pada hidrolik tank sudah ada screen, bukan tidak mungkin kotoran debu akan masuk ke dalam sistem. Kotoran-kotoran ini akan dibawa oleh oil menuju ke tangki yang kemudian akan ditangkap oleh filter yang ada di dalam tangki. Disamping fungsi-fungsi tersebut di atas oil juga bisa mencegah karat dan korosi pada komponen-komponen metal, mencegah oil membentuk buih dan oksidasi, memisahkan udara, air serta kotoran yang lain dan juga menjaga oil dari perubahan temperature yang besar.
D. Sealing (Menutupi)
Viskositas (kekentalan) dari oil tersebut akan membantu menentukan kemampuannya untuk melapisi semua komponen yang harus dilapisi pelumas. Banyak komponen-komponen hidrolik yang dirancang menggunakan hydraulic oil daripada mekanikal seal dalam satu kesatuan komponen.
E. Lubricating (Melumasi)
Hydraulic fluid (oil) diposisikan untuk bisa melumasi seluruh komponen yang bergerak pada suatu sistem hidrolik. Komponen-komponen yang bergerak, berputar, atau meluncur, harus berfungsi optimal tanpa harus bersentuhan langsung dengan komponen-komponen yang lain. Suatu keharusan bahwa hydraulic oil wajib mempertahankan oil film di antara dua permukaan komponen untuk mencegah terjadinya panas, gesekan, dan keausan yang tidak wajar.