Secara fisik pompa gear terdiri dari beberapa komponen. Posisi bearing (laker) dipasang pada housing dan flange mounting dipasang berada di posisi gear-gear-nya untuk membantu gear shaft ketika sedang bekerja (berputar). Gear pump merupakan golongan positive displacement pump. Pompa gear memproduksi jumlah oil yang sama disetiap putaran yang dijalankan oleh input shaft. Output pompa dikontrol dengan cara mengganti pelan atau cepatnya kecepatan dari putaran. Tekanan operasi maksimal pompa gear dibatasi pada tekanan 4000 psi. Penyebab pembatasan tekanan iniadalah karena adanya ketidakseimbangan hydraulic yang merupakan sifat gear pump design. Ketidakseimbangan hydraulic ini akan menyebabkan beban pada salah satu sisi shaft yang posisinya berlawanan dengan bearing dan roda gigi yang berhubungan langsung dengan housing. Pompa gear memproduksi volumetric efisiensi yang nilainya di atas 90% ketika tekanan tetap, dan pada jangkauan operasi yang diijinkan oleh pabrik.
Gear Pump Flow
Kedalaman dari gigi dan lebar gigi menentukan besarnya output flow dari pompa gear. Kebanyakan produsen gear pump menentukan nilai standard dari kedalaman gigi dan profil. Jarak antar garis tengah gear shaft sepanjang nilainya (1.6”, 2.0”, 2.5”, 3.0”). Standarisasi merujuk dari kedalaman gigi dan profil, perbedaan flow dari pompa ditentukan oleh seberapa lebar gigi nya.

Gear Pump Force
Outlet flow dari gear pump diproduksi dengan jalan mendorong oli keluar dari roda gigi ketika bertemu di sisi outlet. Hambatan/resistansi pada aliran oli akan menghasilkan tekanan pada sisi outlet. Ketidakseimbangan dari gear pump terjadi karena tekanan yang terdapat di outlet port posisinya lebih tinggi daripada tekanan yang ada pada inlet port nya. Tekanan yang posisinya lebih tinggi bila dibandingkan outlet port ini, akan mendorong gear menuju ke sisi inlet port. Selanjutnya shaft bearing menerima sebagian besar dari beban untuk mencegah proses terjadinya keausan yang melebihi batas antara puncak roda gigi dan housing-nya. Pada tekanan yang nilainya lebih tinggi, gear shaft akan agak miring ke arah roda gigi. Hal ini menjadi penyebab terjadinya kontak antara shaft dan bearing. Akibatnya, shaft menjadi agak bengkok jika terjadi tekanan yang besarnya tidak seimbang. Oli yang memiliki tekanan agak tinggi akan disalurkan diantara sealed area dari pressure balance plate dan housing-nya. Ukuran sealed area yang posisinya diantara pressure balance plate dan housing-nya merupakan apa yang membatasi jumlah force yang menekan plate terhadap ujung daripada gearnya.

Terdapat 2 macam pressure balance plate yang biasa di pasang di gear pump. Tipe pertama menggunakan isolation plate. Back up untuk seal, seal bentuknya mirip seperti angka 3 dan ada sebuah retainer. Sedangkan tipe yang kedua mempunyai sebuah groove (alur) yang bentuknya seperti angka 3. Bentuk permukaanya dan lebih tebal dari tipe yang pertama.


Gambar diatas merupakan gambar gear pump dengan housing yang di-machining dengan ‘pocket’. Roda gigi-nya memiliki radius dari pocket wall mengarah ke dasar pocket-nya. Isolation plate atau pressure balance plate yang digunakan pada pocket haruslah memiliki chamfer agar dapat masuk dengan posisi yang pas ke pocket-nya. Isolation plate, dan seal retainer atau pressure balance plate yang ujung yang tajam dan letaknya berada di dalam housing pocket akan menekan komponen pressure balance plate yang ujung-ujung roda giginya selanjutnya menyebabkan kerusakan.