
Seorang mechanic alat berat harus memahami apa itu drive shaft, driving shaft, atau gardan shaft. Ketiganya merupakan golongan alat mekanik yang bertugas untuk memindah tenaga dari engine atau motor untuk dimanfaatkan untuk bekerja. Reaksinya berupa gerakan, putaran, atau action yang lainnya.
Hampir semua mesin atau motor menyalurkan tenaga gerak melalui putaran. Putaran ini linier dengan sumbernya, yaitu dari gerak linier piston di dalam mesin. Artinya, jika mesin berputar cepat, maka putaran tenaga gerak yang dihasilkan akan ikut membesar pula. Begitu juga sebaliknya, jika mesin berputar lambat, maka putaran tenaga gerak yang dihasilkan pun akan ikut melambat.
Drives shaft bertugas untuk meneruskan putaran dan pemindah torque (tenaga putaran). Drive shaft merupakan pemeran utama pada torsi dan tegangan puntir, dimana pada putaran komponen-komponen terdapat perbedaan antara gaya input dan beban objectnyanya. Sehingga drive shaft dituntut untuk kuat menerima tegangan puntir maupun torsi dari mesin maupun dari bebannya.
Drive shaft bentuk fisiknya berupa poros maupun tabung. Fungsi utamanya adalah sebagai media transmisi daya dari transmisi (mesin) menuju differential (beban). Nama lain dari drive shaft adalah propeller shaft. Drive shaft biasanya terbuat dari logam yang keras, baja misalnya. Drive shaft dibuat tanpa adanya sambungan ataupun tabung alumunium, agar kondisinya kuat, karena tugasnya sangat vital dan dibebani beban yang berat. Pada drive shaft terdapat universal joint yokes yang pada bagian ujungnya dilas. Agar bebannya tidak terlalu berat, maka ada beberapa pabrik yang menggunakan drive shaft yang bahannya dari carbon fiber atau epoxy. Ada kendaraan yang memiliki satu drive shaft, ada juga kendaraan yang memiliki dua buah drive shaft dan juga 3 universal joint. Pada alat berat, terdapat center support bearing yang gunanya adalah untuk untuk menghubungkan antara dua bagian kendaraan.