Monthly Archives: January 2015

Component Pendukung pada Under Carriage

  1. Track frame

Track frame merupakan salah satu anggota struktural dari undercarriage sistem. Selain mounting point ke body unitnya dari under carriage, track frame juga merupakan mounting surface untuk recoil mechanism, carrier rollers, track rollers, track guides, rock guard, front idler, dan track adjuster.

  1. Track rollers

Track rollers posisinya berada di atas track chain assembly. Tugasnya menyangga berat mesin. Dan posisinya berada pada bagian bawah dari track frame.

roller

  1. Carrier rollers

Carrier roller merupakan komponen yang berfungsi untuk memelihara kesamaan dan menyangga tegangan dari track chain assembly, yang posisinya antara front idler dan spoket ketika unit bergerak. Carrier rollers posisinya terdapat pada bagian atas dari track frame.

carrier roller

  1. Front idler

Front idler merupakan komponen yang berfungsi untuk menjaga track chain assembly tetap selaras berada di bawah mesin. Selain itu, front idler juga bertugas untuk mengatur track chain assembly agar tetap berada di bagian depan dari track frame. Letak front idler berada pada bagian depan track frame. Front idler juga melakukan adjustment ketika komponen bergerak maju dan mundur di atas track frame.

idler

  1. Drive sproket

Drive sprocket merupakan komponen yang berfungsi untuk mengalirkan power dari final drive ke track chain assembly. Jika dilihat dari bentuknya, sprocket terbagi menjadi 2 macam, yaitu:

a. Solid Type

Salah satu keunggulan dari solid type adalah, keausan gigi sprocket merata di setiap titik. Dan kelemahan dari solid type adalah, pada saat penggantian memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Berikut ini adalah gambar dari solid type:

solid sprocketb. Segment Type

Keunggulan segmen type adalah, segment type dapat dilakukan penggantian per segmen. Hal ini sangat berguna pada saat penggantian, karena proses pergantiannya akan lebih mudah. Berikut ini adalah gambar dari segment type:

segment sprocket

  1. Track chain assembly

Track chain assembly merupakan komponen tumpuan unit secara keseluruhan. Cara memasang Track chain assembly adalah dengan melingkarkannya pada kiri dan kanan track frame. Track chain assembly berfungsi sebagai rel yang tugasnya mengarahkan gerak unit melalui sprocketnya supaya bergerak maju atau mundur. Berikut ini adalah gambar dari track chain assembly:

chain assy

Hukum Pascal

Menurut hukum Pascal, Tekanan yang bekerja pada suatu zat cair pada ruangan tertutup, akan diteruskan ke segala arah dan menekan dengan gaya yang sama pada luas area yang sama. Artinya, gaya yang bekerja di setiap bagian dari hidrolik oil system akan meneruskan tekanan yang sama ke segala arah di dalam sistem.

hukum pascal

Contoh soal

Seperti contoh yang terdapat pada gambar di atas, 500 Pound gaya yang bekerja pada piston kecil dengan jari-jari 2 inchi, menghasilkan tekanan sebesar 40 Pound per Square Inch (Psi). Tekanan yang sama akan mampu mendukung piston besar dengan jari-jari 3 inchi dengan berat beban 1130 Pound. Dengan rumus yang sederhana berdasarkan hukum Pascal, dapat dijelaskan hubungan antara gaya (Force), Tekanan (Pressure) dan Luas penampang (Area).

Mengenal Lebih Detail tentang Gear Pump

Secara fisik pompa gear terdiri dari beberapa komponen. Posisi bearing (laker) dipasang pada housing dan flange mounting dipasang berada di posisi gear-gear-nya untuk membantu gear shaft ketika sedang bekerja (berputar). Gear pump merupakan golongan positive displacement pump. Pompa gear memproduksi jumlah oil yang sama disetiap putaran yang dijalankan oleh input shaft. Output pompa dikontrol dengan cara mengganti pelan atau cepatnya kecepatan dari putaran. Tekanan operasi maksimal pompa gear dibatasi pada tekanan 4000 psi. Penyebab pembatasan tekanan iniadalah karena adanya ketidakseimbangan hydraulic yang merupakan sifat gear pump design. Ketidakseimbangan hydraulic ini akan menyebabkan beban pada salah satu sisi shaft yang posisinya berlawanan dengan bearing dan roda gigi yang berhubungan langsung dengan housing. Pompa gear memproduksi volumetric efisiensi yang nilainya di atas 90% ketika tekanan tetap, dan pada jangkauan operasi yang diijinkan oleh pabrik.

Gear Pump Flow
Kedalaman dari gigi dan lebar gigi menentukan besarnya output flow dari pompa gear. Kebanyakan produsen gear pump menentukan nilai standard dari kedalaman gigi dan profil. Jarak antar garis tengah gear shaft sepanjang nilainya (1.6”, 2.0”, 2.5”, 3.0”). Standarisasi merujuk dari kedalaman gigi dan profil, perbedaan flow dari pompa ditentukan oleh seberapa lebar gigi nya.

Gear Pump Flow
Oli ini mengalir diantara roda gigi dan housing pada saat pompa berputar. Oli mengalir dari sisi inlet ke arah sisi outlet pompa. Arah berputarnya drive gear shaft, ditentukan oleh lokasi dari inlet dan outlet port nya. Kebanyakan gear pump, diameter inlet portnya lebih besar jika dibandingkan dengan outlet port nya. Pada bidirectional pump dan bidirectional motor, inlet, dan outlet port nya memiliki ukuran yang sama.

Gear Pump Force
Outlet flow dari gear pump diproduksi dengan jalan mendorong oli keluar dari roda gigi ketika bertemu di sisi outlet. Hambatan/resistansi pada aliran oli akan menghasilkan tekanan pada sisi outlet. Ketidakseimbangan dari gear pump terjadi karena tekanan yang terdapat di outlet port posisinya lebih tinggi daripada tekanan yang ada pada inlet port nya. Tekanan yang posisinya lebih tinggi bila dibandingkan outlet port ini, akan mendorong gear menuju ke sisi inlet port. Selanjutnya shaft bearing menerima sebagian besar dari beban untuk mencegah proses terjadinya keausan yang melebihi batas antara puncak roda gigi dan housing-nya. Pada tekanan yang nilainya lebih tinggi, gear shaft akan agak miring ke arah roda gigi. Hal ini menjadi penyebab terjadinya kontak antara shaft dan bearing. Akibatnya, shaft menjadi agak bengkok jika terjadi tekanan yang besarnya tidak seimbang. Oli yang memiliki tekanan agak tinggi akan disalurkan diantara sealed area dari pressure balance plate dan housing-nya. Ukuran sealed area yang posisinya diantara pressure balance plate dan housing-nya merupakan apa yang membatasi jumlah force yang menekan plate terhadap ujung daripada gearnya.

Gear Pump
Pressure Balance Plate
Terdapat 2 macam pressure balance plate yang biasa di pasang di gear pump. Tipe pertama menggunakan isolation plate. Back up untuk seal, seal bentuknya mirip seperti angka 3 dan ada sebuah retainer. Sedangkan tipe yang kedua mempunyai sebuah groove (alur) yang bentuknya seperti angka 3. Bentuk permukaanya dan lebih tebal dari tipe yang pertama.

Pressure Balance Plate
Gear Pump with Pocket

Gear Pump with Pocket
 

Gambar diatas merupakan gambar gear pump dengan housing yang di-machining dengan ‘pocket’. Roda gigi-nya memiliki radius dari pocket wall mengarah ke dasar pocket-nya. Isolation plate atau pressure balance plate yang digunakan pada pocket haruslah memiliki chamfer agar dapat masuk dengan posisi yang pas ke pocket-nya. Isolation plate, dan seal retainer atau pressure balance plate yang ujung yang tajam dan letaknya berada di dalam housing pocket akan menekan komponen pressure balance plate yang ujung-ujung roda giginya selanjutnya menyebabkan kerusakan.

Pahamilah Dasar-Dasar Hidrolik Sebelum Anda Menjadi Engineer Alat Berat

Ketika kita bekerja di dunia tambang, kita sering dihadapkan pada alat-alat berat yang prinsip kerjanya menggunakan prinsip hidrolik. Dan ketika kita terlalu sering melihat alat yang canggih, kadang kita lupa untuk mempelajari dasar dari alat-alat tersebut. Pada artikel ini saya ingin mengulas tentangt dasar-dasar hidrolik, agar anda mengetahui ilmu dasar dari hidrolik.

Sistem hidrolik memiliki peran yang sangat penting dalam proses operasional alat-alat berat. Beberapa komponen alat berat yang menggunakan prinsip hidrolik adalah sebagai berikut: sistem steering, sistem rem, sistem power train, dan sistem steering. Tidak hanya dalam lingkungan kerja alat berat, dalam kegiatan sehari-hari pun kita banyak menggunakan alat yang menggunakan pronsip kerja hidrolik, misalnya: dongkrak, pintu kap mobil, dll.

Prinsip dasar hidrolik berlaku ketika kita memanfaatkan cairan yang bertekanan untuk melakukan suatu proses kerja.

zat cair

Berikut ini beberapa alasan, mengapa zat cair digunakan dalam proses hidrolik:

  • Cairan sifatnya, mengikuti bentuk dari wadah yang ditempatinya. Dan volume atau ruang tempat berada zat cair tersebut dinamakan “displacement”.
  • Zat cair juga bersifat meneruskan tekanan ke segala arah, zat cair akan mengikuti bentuk wadahnya, dan zat cair kan mengalir ke segala arah. Zat cair mengalir melalui pipa atau hose dalam berbagai bentuk dan ukuran.
  • Zat cair memiliki sifat tidak dapat dimampatkan (non-compressible).

tidak bisa dimampatkanJika dibandingkan dengan zat lain, semisal gas, zat cair memiliki sifat yang berbeda. jika gas ditekan, gas mempunyai ruangan yang lebih kecil, dan wadahnya menjadi berkurang. Itulah alasan kenapa zat cair (cairan) sangat cocok digunakan untuk proses sistem hidrolik. Berikut ini adalah sifat gas, ketika dimanfaatkan untuk proses hidrolik.

bisa dimampatkan

Daftar Istilah-Istilah pada Engine

Sebelum membahas mesin lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui istilah-istilah yang biasa dipakai dalam engine. Berikut ini beberapa istilah, yang sering digunakan untuk membahas mesin 4 langkah (4-tak):

  • Top dead center biasa disebut titik mati atas: Adalah tertinggi piston bergerak ke atas.
  • Bottom dead center biasa disebut titik mati bawah: Adalah posisi terbawah ketika mpiston melakukan langkah turun kebawah.

tdc bdc

  • Bore: Diameter ruang bakar (dapur pacu), istilah bahasa Inggrisnya combustion chamber.

bore

  • Stroke: Adalah panjangnya jarak yang ditempuh oleh piston untuk bergerak dari titik mati atas sampai ke titik mati bawah, atau sebaliknya.

stroke

  • Displacement: Perkalian antara Bore Area dan Stroke.

displacement

  • Compression ratio: Total volume (BDC) dibagi dengan compression volume (TDC).

compression ratio

  • Friction/gesekan: Adalah besarnya tahanan/hambatan yang ditimbulkan oleh gaya gesek antar permukaan yang saling bergerak, atau satu gerak, dan yang lain diam. Contohnya: Friction/gesekan yang terjadi antara piston dengan dinding liner, yaitu ketika piston bergerak ke atas dan ke bawah. Gesekan memang sesuatu yang tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalisir dengan menggunakan pelumas/oli. Gesekan menimbulkan panas, dan panas merupakan sumber penyebab utama keausan kompenen mesin, dan kemudian komponen tersebut rusak.
  • Inertia/daya kelembaman: Inertia merupakan sifat dari benda yang bergerak. Jika benda diam, maka dia akan mempunyai kecenderungan diam. Sedangkan benda yang bergerak Engine harus menggunakan power untuk menahan atau melawan gaya inertia tersebut.
  • Force/gaya: Force merupakan gaya dorong atau gaya tarik tarik yang menggerakkan atau menghentikan pada komponen mesin. Force diproduksi oleh pembakaran (ledakan) pada saat langkah ketiga (langkah kerja pada mesin 4-tak). Semakin besar ledakan yang dihasilkan, maka akan menimbulkan gaya yang semakin besar pula.
  • Pressure/tekanan: Tekanan adalah besar kecilnya gaya yang terjadi pada tiap satuan luas. Sewaktu mesin 4-tak beroperasi, maka tekanan terjadi pada saat mesin melakukan langkah kompresi (kangkah kedua) dan langkah ketiga (langkah tenaga.

Selain harus mengerti dengan istilah-istilah di atas, engineer harus tahu juga nama-nama komponen dasar mesin yang berada disekitar ruang bakar (combustion chamber), diantaranya:

pembentuk ruang bakarNo 1: Pembatas silinder (Cylinder Liner)
No 2: Piston
No 3: katup masuk (Intake valve)
No 4: katup buang (Exhaust valve)
No 5: kepala silinder (Cylinder Head)