Komponen yang Dikontrol Secara Elektrik pada Caterpillar

Saat ini hampir semua machine produksi Caterpillar menggunakan komponen-komponen elektronik dan dikontrol secara elektronik pula. Penggunaan teknologi tersebut merupakan suatu kemajuan, karena sistem tersebut memiliki banyak keunggulan jika dibanding dengan sistem terdahulu yang kebanyakan dikontrol secara mekanikal.

Keunggulan sistem elektronik dibandingkan dengan sistem mekanikal antara lain:
- Mempermudah serviceman dalam melakukan troubleshooting.
- Kalibrasi dan penyetelan dapat dilakukan dengan mudah, karena dapat dilakukan secara komputerisasi.
- Data-datanya dapat disimpan secara komputerise, dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam troubleshoting ketika terjadi masalah.
- Menggantikan hubungan linkage secara mekanikal dengan sistem yang lebih praktis.
- memudahkan servisman untuk mereset suatu sistem, karena data tersimpan secara komputerise.

Sistem Pengontrolan Secara Elektronik

Sistem pengontrolan secara elektronik pada prinsipnya menggunakan 3 syarat utama yang harus ada, diantaranya: input, output, dan kontrol. Seorang serviceman situntut untuk memahami cara kerja dari masing-masing pengontrol tersebut, dan Caterpillar mempunyai berbagai jenis pengontrol yang dipakai.

Pada artikel ini saya akan membahas tentang switch (saklar) yang digunakan oleh Caterpillar. Ada 3 jenis switch yang digunakan Caterpillar, atau alat berat pada umumnya. Yaitu uncommited switch, programming switch, dan service switch. Semua switch tersebut mempunyai persamaan, yaitu pada cara kerjanya. Ketiganya bekerja pada dua posisi, yaitu posisi “ON” dan “OFF“. Bisa juga disebut open dan close. Karena cara kerjanya tersebut, maka switch ini sering disebut “two state devices“. Berikut ini kita bahas satu per-satu:

A. Uncommitted Switch (Saklar Netral)
Pada kondisi normal switch tipe ini bekerja dengan cara close ke ground dan pada kondisi abnormal bekerja dengan membuka hubungan ke ground. Switch ini berperan memberikan informasi (sinyal) input kepada kontrolnya. Switch memerintahkan untuk mengaktifkan lampu indicator yang ada pada panel. Biasanya switch tipe ini digunakan untuk memonitor suhu, tekanan, aliran, dan ketinggian dari beberapa parameter yang dibutuhkan sistemnya. Contoh penggunaan switch ini adalah untuk: fuel level switch, water temperature switch, coolant flow switch, dan oil pressure switch.

B. Programming Switch (Saklar Terprogram)
Switch jenis ini difungsikan untuk mengubah program kontrolnya dengan cara mengubah hubungan ke ground menjadi terbuka (open) atau tertutup (close) pada konektor-konektor yang disediakan. Kontrol tersebut dapat mengetahui model konfigurasi unit yang dipasangnya, hal ini diperlukan untuk membedakan karakteristik unit satu dengan unit yang lain. Contoh penggunaan switch ini adalah: harness code switch, unit switch dll.

C. Service Switch
Switch jenis ini difungsikan untuk melakukan perubahan mode operasi. Digunakan juga atau untuk melihat kode-kode problem yang ada serta kemampuan untuk menghapusnya jika posisi logged oleh ECM nya. Contoh penggunaan switch ini adalah: Service connector, yaitu switch yang disambungkan dengan service tool untuk mengakses data-data dari kontrol itu.

Switch

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>